Jumat, 05 April 2013

penjual es krim yang pincang

Jumat pagi tanggal 5 april 2013

Tadi pagi sepulangnya saya sarapan  melewati sebuah gang kecil, saya berpapasan dengan seorang bapak-bapak yang berjalan pelan tertatih karena memang kaki kanan beliau pincang. Saya baru pertama sekali melihat dia dan tidak tahu arah mau kemana, tapi saya dapat menebak bahwa beliau adalah seorang penjual es krim keliling yang pangkalannnya tepat di depan kost saya, hal itu saya tebak karena baju yang beliau pakai adalah baju dengan tulisan merek es krim tersebut.
Dan memang benar, setelah saya di kost saya melihat bapak tersebut baru akan tiba di pangkalannya dan saya melihat dia hingga memasuki pangkalan tersebut. Dia begitu sabar dan tertatih melangkahkan kakinya dan saya berpikir betapa letihnya beliau nantinya mengayuh sepeda box es krim keliling kota Medan untuk menjual es krim tersebut. Terlintas juga di benak saya bagaimana pula jika hari hujan dan es krim yang terjual hanya sedikit sehingga target penjualan tidak tercapai.
Pikiran itu menghantuiku dan membuatku berpikir bagaimana pula dengan aku yang terlahir lengkap dan tidak memiliki cacat apapun dan memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang meski pas-pasan tetapi menetap,  justru selalu mengeluh dan jarang untuk mensyukuri apa yang kumiliki sekarang. Terbayang juga beberapa teman yang sudah memiliki pekerjaan tetap tetapi melakukan kecurangan-kecurangan dalam bekerja, terbayang juga para pejabat yang memiliki gaji tinggi dan fasilitas penunjang lainnya yang mewah tetapi tetap saja korupsi. Sejenak aku kasihan pada bapak penjual es krim tersebut, tetapi aku terhenyak, tersadar tiba-tiba, seharusnya yang perlu lebih dikasihani adalah aku yang terlahir sempurna dan memiliki pekerjaan tetap tetapi jarang bersyukur dan bahkan sering  bersungut-sungut, aku merasa kasihan juga terhadap teman-teman yang sudah bekerja tetapi tetap saja melakukan kecurangan, terhadap pejabat yang korupsi, terhadap pengusaha yang memeras tenaga pekerja dan lain sebagainya.
Kejadian ini juga memicu semangatku untuk bekerja dengan giat disamping harus selalu mensyukuri atas apa yang telah kumiliki sekarang.
Mari teman-teman.. Renungkanlah
Tuhan berkati. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar